Kali ini
kau berbaju biru
dan bajuku ungu.
Sayang,hanya aku tahu
hatimu
tidak setulus hatiku
yang berbaju ungu
Bila begini,
sebilah pisaumu aku tidak gentar
sepatah kata
bisa,
aku merasa.
Hati dan rasa mengajarku
aku menjadi lebih berani.
Latifah Haji Shebli
puisi-puisi kenyalang 1, 1984
dewan bahasa dan pustaka
Selasa, 18 Ogos 2009
sajak: Derita Pertama
Adam ialah bapa kita
yang tercampak dari seberang dunia
kerana mencari syurga
di celah buah khuldi
Waktu terlantar di dunia baru
hari tengah malam
ia tidak mengerti apa yang terjadi
mulutnya bisu
Ia melihat sekeliling
mulai merasa cemas akan kegelapan
segumpal awan hinggap ke kening
ia tidak tahu apakah itu
Sepanjang malam ia tercengang
dari hatinya mengalir sungai duka
bagaimana akan kutempuh rimba kegelapan
tubuh seseorang
Sepanjang malam air matanya
membelah muka bulan
Suhaimi Haji Muhamad
Lagu kehidupan, 1990
Dewan bahasa dan pustaka
yang tercampak dari seberang dunia
kerana mencari syurga
di celah buah khuldi
Waktu terlantar di dunia baru
hari tengah malam
ia tidak mengerti apa yang terjadi
mulutnya bisu
Ia melihat sekeliling
mulai merasa cemas akan kegelapan
segumpal awan hinggap ke kening
ia tidak tahu apakah itu
Sepanjang malam ia tercengang
dari hatinya mengalir sungai duka
bagaimana akan kutempuh rimba kegelapan
tubuh seseorang
Sepanjang malam air matanya
membelah muka bulan
Suhaimi Haji Muhamad
Lagu kehidupan, 1990
Dewan bahasa dan pustaka
sajak:Indah Negeriku
Negeriku ternama
berseri,indah dan ceria
destinasi utama pilihan hati
para pengunjung tidak jemu
memuji
Negeriku aman damai
pepohon nyiur melambai
menaungi pasir halus di pantai
tempat pelancong berlibur dan bersantai
Negeriku aman sentosa
warganya bersatu hidup selesa
menjalin harmoni rukun muafakat
di bawah naungan raja berdaulat.
berseri,indah dan ceria
destinasi utama pilihan hati
para pengunjung tidak jemu
memuji
Negeriku aman damai
pepohon nyiur melambai
menaungi pasir halus di pantai
tempat pelancong berlibur dan bersantai
Negeriku aman sentosa
warganya bersatu hidup selesa
menjalin harmoni rukun muafakat
di bawah naungan raja berdaulat.
Isnin, 17 Ogos 2009
sajak: Kuala Lumpur
Tersegam indah
kota warisan
terkenal di seantero dunia
lambang kemegahan
bangsa berdaulat
Kuala Lumpur
di sini
kita hirup udara segar
kita petik bunga mekar
kita kejar mentari bersinar
kita nyanyi lagu syahdu
Kuala Lumpur
di sini kita lakar hayat penuh makna
kita bina mahligai bahagia
impian indah jadi nyata
Kuala Lumpur
selagi nafas berdenyut
selagi upaya bergayut
kita redah segala
kita perjuangkan untuk semua
yang gagah datang membantu
yang lemah kita bantu
Kuala Lumpur akan jadi bukti
kita sememangnya bangsa perkasa
kota warisan
terkenal di seantero dunia
lambang kemegahan
bangsa berdaulat
Kuala Lumpur
di sini
kita hirup udara segar
kita petik bunga mekar
kita kejar mentari bersinar
kita nyanyi lagu syahdu
Kuala Lumpur
di sini kita lakar hayat penuh makna
kita bina mahligai bahagia
impian indah jadi nyata
Kuala Lumpur
selagi nafas berdenyut
selagi upaya bergayut
kita redah segala
kita perjuangkan untuk semua
yang gagah datang membantu
yang lemah kita bantu
Kuala Lumpur akan jadi bukti
kita sememangnya bangsa perkasa
sajak: Anak Laut
Segar angin laut
mengembalikan rindunya pada kolek
bagai buih kecil terapung di air
menjaring sedikit rezeki
dan sisik ikan
kulit ketam
kepala sotong
dan
kaki udang yang bersimpati
Seperti kolek terdampar di pasir
menampakkan urat jalur-jalur tua
anak laut itu sudah dapat menerka
langkahnya hampir tiba
pada muara Pencipta
mengembalikan rindunya pada kolek
bagai buih kecil terapung di air
menjaring sedikit rezeki
dan sisik ikan
kulit ketam
kepala sotong
dan
kaki udang yang bersimpati
Seperti kolek terdampar di pasir
menampakkan urat jalur-jalur tua
anak laut itu sudah dapat menerka
langkahnya hampir tiba
pada muara Pencipta
Langgan:
Catatan (Atom)